pada tanggal 18 November 2015, Program Studi Diploma Empat Arsitektur Bangunan Gedung berdasar kepada Keputusan Menteri Ristek-Dikti Republik Indonesia Nomor 100/KPT/I/2015 tentang Pembukaan Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung Pada Politeknik Negeri Pontianak di Pontianak.

Visi Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung tahun 2027 : Menjadi penyelenggara pendidikan vokasi di bidang arsitektur yang diakui dan fokus pada pengembangan sains dan teknologi bangunan gedung.

1. Mampu menerapkan     matematika, sains, dan prinsip arsitektur dalam perancangan Bangunan Gedung sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dan Peraturan Bangunan Gedung yang berlaku dengan memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan lingkungan;

2. Mampu menyelesaikan masalah teknologi rekayasa bangunan gedung skala ketinggian menengah dan berbentang lebar dengan memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan lingkungan;

3. Mampu menerapkan prinsip Seni Rupa terhadap kualitas rancangan arsitektur;

4. Mampu menerapkan prinsip Dasar Arsitektur Kota dalam perancanaan dan perancangan kota;

5. Mampu menerapkan prinsip Ekologi dalam hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga pemahaman mengenai pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia;

6. Mampu menerapkan Ilmu Lingkungan dalam perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan;

7. Mampu menerapkan prinsip Etika dalam aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial;

8. Mampu menerapkan prinsip dasar metode Riset serta Teknik Survei dalam penelusuran dan penyiapan program rancangan pada sebuah proyek perancangan;

9. Mampu menyelesaikan masalah dalam bidang struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung;

10. Mampu menyelesaikan masalah teknologi rekayasa arsitektur dalam permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat;

11. Mampu menerapkan matematika dan ekonomi teknik dalam memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan;

12. Mampu menggunakan teknologi mutakhir dalam melaksanakan pekerjaan di bidang Industri Konstruksi, Manajemen Konstruksi, Perancangan Arsitektur, Gambar Teknik dalam proses  enerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses memadukan penataan perencanaan yang menyeluruh;

13. Mampu mengawasi proses pembangunan/ konstruksi bangunan gedung skala terbatas sesuai dokumen pelaksanaan dengan metode konstruksi yang dipilih hingga memenuhi nilai kontrak, standar mutu konstruksi, dan waktu.

a. Arsitek, yang mampu melakukan perencanaan dan perancangan bangunan gedung dengan nilai arsitektural, memiliki kekuatan yang baik, dan berfungsi dengan baik.
b. Asisten Arsitek, yang mampu membantu pekerjaan perencanaan dan perancangan yang dilakukan oleh arsitek yang membawahinya.
c. Kepala Drafter, yang mampu mengatur dan mengelola pekerjaan gambar detail engineering dari perencanaan dan perancangan yang dibuat oleh arsitek.
d. Estimator, yang mampu melakukan perhitungan biaya bangunan yang direncanakan dengan detail dan menyeluruh.
e. Pengawas Pekerjaan (Supervisi), yang mampu melakukan pengawasan pekerjaan yang sedang dilakukan di lapangan dengan kontrol terhadap biaya, mutu dan waktu.
f. Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor), yang mampu melaksanakan pekerjaan bangunan dengan memperhatikan kesesuaian dengan perencanaan yang telah dilakukan oleh perencana.
g. Pemeriksa Bangunan (Building Inspector), yang mampu melakukan pemeriksaan terhadap bangunan atas segala permasalahan yang terjadi di bangunan setelah digunakan dan mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan pada bangunan yang diperiksa.
h. Penilai Bangunan (Building Appraisal), yang mampu melakukan penilaian asset dalam bentuk bangunan gedung.